Kamis, 21 April 2011

permainan Bahasa Arab"


 komunikata
وَسْوَسَنِي اْلمُوَسْوِسُ بِوَسْوَسَةٍ سَيِّئَةٍ
مَا لَكُمْ تَكَأْكَأْتُمْ عَلَيَّ كَتَكَأْكُئِكُمْ عَلَى ذِيْ جِنَّةٍ



teka-teki silang

Qawa'id dasar nahwu , . .



قواعد النحـو الواضح
تأليف
على الجارم و مصطفى أمين
1.                       التّركيب الّذى يفيد فائدةً تامّةً يسمّى جملةً مفيدةً ويسمّى أيضًا كلامًا
2.                       الجملة المفيدة قد تتركّب من كلمتين وقد تتركّب من أكثر وكلّ كلمةٍ فيها تعدّ جزءًا منها
3.                       الكلمات ثلاثة أنواعٍ : اسمٌ وفعلٌ وحرفٌ
4.                       فالإسم كلّ لفظٍ يسمّى به إنسانٌ أو حيوانٌ أونباتٌ أوجماٌد أو أيّ شيءٍ آخر
5.                       والفعل كلّ لفظٍ يدلّ علىحصول عملٍ فىزمانٍ خاصٍّ
6.                       والحرف كلّ لفظٍ لا يظهر معناه كاملاً إلاّ مع غيره

makalah maharoh kalam,,

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Kalam adalah kemampuan dalam penguasaan kalimat secara terperinci dan jelas yang mempunyai pengaruh dalam kehidupan manusia. Karena melalui kalam, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain, menyampaikan apa yang diinginkannya, dan seseorang dapat menunjukkan eksistensinya di hadapan manusia.
Kalam merupakan salah satu keterampilan bahasa dari keempat keterampilan berbahasa (istima’, kalam, qira’ah, kitabah). Kalam menempati urutan kedua dalam pembelajaran berbahasa. Karena idealnya seorang manusia belajar bahasa diawali dengan mendengar bahasa yang diungkapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Kemudian ia mulai mengucapkan atau berbicara seperti apa yang telah didengarnya.
Melalui kalam, seseorang dapat menyampaikan pemikirannya kepada orang lain. Hal ini dikuatkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi dengan meningkatnya sarana komunikasi dalam pertengahan abad ini yakni setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Oleh karena itu, pembahasan tentang kalam di setiap bahasa sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena dengan perantaraan kalam, memudahkan kita dalam  bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kami merumuskan beberapa permasalahan berikut ini:
1.      Apakah pengertian kalam?
2.      Apakah tujuan mempelajari maharah kalam?

C.    Tujuan Pembahasan
Adapaun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memahami pengertian dari kalam.
2.      Mengetahui tujuan mempelajari maharah kalam.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Maharah Kalam
Kalam (ucapan/percakapan) merupakan bentuk kegiatan berbahasa yang sangat penting bagi anak-anak maupun orang dewasa. Manusia lebih sering menyampaikan idenya melalui pembicaraan atau kata-kata (kalam) daripada melalui penulisan (kitabah). Sebagian besar komunikasi antar manusia lebih banyak menggunakan komunikasi lisan (kalam) daripada komunikasi tulisan (kitabah).
Pengertian kalam menurut bahasa adalah penjelasan atau ungkapan. Ungkapan ini digunakan untuk menyampaikan ide-idenya supaya orang lain dapat memahaminya.
Sedangkan pengertian kalam menurut istilah adalah seni memindahkan ide, perasaan, pengetahuan, kabar atau berita, dan pengalaman dari seseorang kepada orang lain yang mendengarkan atau yang diajak bicara agar orang yang mendengarkan tersebut dapat memahami apa yang disampaikan oleh pembicara.
Dasar dari sebuah bahasa adalah kalam (ucapan). Sedangkan menulis adalah usaha untuk mengungkapkan sebuah ucapan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa hal berikut ini:
1.      Manusia bisa berbicara jauh  sebelum ia bisa menulis. Sebagaimana penulisan baru muncul pada masa terakhir dalam sejarah hidup manusia.
2.      Seorang anak telah belajar berbicara sebelum ia belajar menulis, yang nantinya akan ia dapatkan ketika di sekolah

Rabu, 20 April 2011

pengelolaan kelas

بسم الله الرحمن الرحيم
Pengertian pengelolaan kelas
Arti pengelolaan kelas dapat ditinjau dari beberapa pendangan:
o pandangan otoriter, bahwa pengelolaan kelas sebagai proses mengontrol tingkah laku siswa atau seperangkat kegiatan guru untuk mempertahankan ketertiban kelas.

o Pandangan behaviour modification, adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengubah tingkah laku siswa (proses pengubahan tingkah laku) kearah positif.

Tujuan pengelolaan kelas

Adapun tujuan pengelolaan kelas dikemukakan Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) yang dikutip Rachman (1998/1999: 15), adalah:
a. Mewujudkan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar ataupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan berkembangnya kemampuan masing-masing siswa.
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif.
c. Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif bagi kegiatan belajar siswa yang sesuai dengan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan sosial, emosional dan intelektualnya.
d. Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan keindividualannya.